Perkembangan internet atau intranet di belahan dunia ini sangat membantu dalam pertukaran informasi antar manusia di lain tempat. Teknologi jaringan diadaptasi guna mempermudahnya. Sistem ini memerlukan arus timbal balik antar manusia. Pertukaran data atau adanya permintaan (request) dan respon inilah yang sering terjadi dalam sebuah jaringan baik yang besar maupun yang bertaraf lokal. Setiap pengguna jaringan yang akan berhubungan atau mengakses pihak lain di dalam jaringan tersebut atau di luar jaringan lokalnya pastilah melalui pihak-pihak sebagi penyambungnya. Pihak-pihak inilah yang kadang kita sebut server sebagai pusat jalur dari banyak jaring informasi di dalam jaringannya. Penggunaan internet sebagai media komunikasi & informasi kadang riskan terganggu oleh pihak-pihak lain yang hanya main-main atau tujuan lain yang merusak jaringan kita sendiri. Spoofing telah menjadi metode penyerangan yang menarik bagi pihak-pihak yang tak bertanggung jawab itu untuk mengumpulkan informasi yang berharga dari kita maupun server kita. Masalah inilah yang penulis angkat disini. Masalah tentang pengamanan jaringan kita dari pihak lain yang tak berkempentingan. Masalah tentang pencurian data atau backdoor (pintu belakang, maksudnya server tujuan yang dimanipulasi leawt jalur lain padahal kita menginginkan lewat jalur yang benar) Masalah yang berikutnya adalah kadang adanya kesulitan dari server lokal atau gate away kita (yang menghubungkan dengan jaringan internet) dalam membendung atau memfilter alamat-alamat atau kata kata tertentu dari suatu informasi di internet. Oleh karena itulah, penulis mencoba membuat gambaran sistem jaringan terdistribusi dengan menggunakan SSH Forwardingsebagai enkripsi pengamanan & Spoofing dikutip dari : ilmukomputer.org
Wednesday, January 06, 2010
Penggunaan Spoofing dan SSH(Secure Shell)
Diposkan oleh
Talenta Studio
Label:
Hacking
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment